Tips hemat selama puasa – Sahabat Danakini, tidak terasa sebentar lagi umat Islam akan menjalani ibadah puasa selama Ramadan. Bulan yang penuh berkah ini sangat ditunggu, dan selalu dijalani secara antusias oleh seluruh umat Muslim di dunia.
Ramadan diharapkan membuat setiap orang yang menjalankannya mampu melawan hawa nafsu. Tak hanya berpuasa, pada bulan ini juga setiap umat Muslim diharapkan mampu menahan diri dari hal-hal yang berimbas buruk untuk diri sendiri. Salah satunya adalah menahan diri dari pemborosan.
Maka dari itu, idealnya keuangan pada Ramadan akan lebih hemat karena kita menahan diri dari banyak hal. Namun faktanya, bulan puasa sering kali malah menjadikan pengeluaran membengkak. Kenapa ya?
Inilah beberapa penyebab yang perlu kamu waspadai:
- Kehilangan kontrol dalam membeli makanan untuk berbuka
Ramadan ini biasanya identik dengan berbagai menu buka puasa yang beragam dan begitu menggugah selera. Godaan ketika puasa untuk membeli makanan berbuka memang sulit untuk dikendalikan apalagi sudah seharian menjalani puasa.
- Terlalu banyak mengikuti acara berbuka bersama
Kebiasaan ini juga dapat membuat dompet kamu terkuras lho. Hal itu dapat terjadi karena buka bersama (bukber) di luar seperti restoran atau kafe memiliki harga yang lebih mahal yang menjadikan kamu lebih boros. Semakin banyak kamu mengikuti acara bukber, maka semakin banyak pula uang yang akan kamu keluarkan.
- Terlalu banyak tergiur oleh diskon dan promo Ramadan
Saat bulan Ramadan sampai menjelang lebaran biasanya akan ada beragam promo dan diskon Ramadan yang dapat membuat banyak orang ingin berbelanja. Karena berbagai promo tersebut, tidak sedikit orang tidak bisa menahan hasratnya untuk berbelanja sehingga membeli barang yang tidak terlalu penting. Hal tersebut yang menjadikan penyebab yang perlu diwaspadai karena belanja impulsif akan menimbulkan masalah keuangan di tengah bulan atau setelah lebaran.
Sebagian besar dari masyarakat Indonesia menyambut Ramadan dengan berbelanja lebih banyak dari bulan biasanya. Hal ini terbukti dari survei yang dilakukan oleh Populix pada 1.492 responden berusia 18-55 tahun di Indonesia, yang menyatakan bahwa pengeluaran konsumen melonjak hingga 50% ketika Ramadan.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia melakukan berbagai persiapan dalam menyambut Ramadan. Hal itu antara lain dengan membeli beragam makanan, minuman, baju, perlengkapan ibadah, sampai melakukan renovasi rumah.
Berbagai persiapan tersebut juga menjadi salah satu penyebab bertambahnya pengeluaran konsumen Indonesia yang lebih besar ketika Ramadan, dibandingkan bulan biasanya. Lalu bagaimana cara yang dapat dilakukan agar pengeluaran tidak membengkak?
Untuk mengatasinya, berikut tips hemat yang tepat untuk mengatur keuangan selama bulan Ramadan:
- Tidak apa menolak ajakan untuk berbuka puasa
Biaya yang akan dikeluarkan untuk satu kali acara buka bersama ini akan menjadi 2-3 kali anggaran makan siang yang biasa dilakukan setiap harinya. Jika kamu ingin pengeluaran tidak boros, ini adalah waktu yang tepat untuk tidak terlalu banyak menerima acara bukber di tahun ini.
- Menahan godaan promo dan diskon
Jangan sampai godaan promo dan diskon ini malah menjadi jebakan untuk kamu yang dapat menimbulkan perilaku konsumtif dan berujung pengeluaran membengkak. Jika sudah seperti ini, sahabat Danakini harus benar-benar bisa mengendalikan diri dengan membedakan keinginan dan kebutuhan, menetapkan batas maksimal uang yang dapat dibelanjakan, menyisihkan rezeki untuk sedekah, serta menahan diri untuk window shopping.
- Lebaran tak harus memakai barang baru
Lebaran menggunakan baju dan segala barang lama juga tidak masalah. Merayakan lebaran seperti itu yang dapat menunjukkan sebuah kebijaksanaan setelah sebulan memenuhi puasa. Hal ini akan menjadi kebaikan tersendiri karena pengeluaran juga tidak akan membengkak karena banya berbelanja barang baru untuk lebaran.
- Tak perlu berlebihan ketika berbuka
Yuk kontrol hawa nafsu ketika berbuka puasa! Sahabat Danakini bisa membuat perencanaan menu berbuka hemat sebelumnya. Caranya, catat dan membeli menu yang sudah tercantum dalam perencanaan. Hal tersebut dapat menjadi solusi agar kamu tidak bingung ketika ingin berbelanja untuk menu buka puasa.
