April 16, 2024

Sahabat Danakini, seiring berkembangnya teknologi komunikasi, semakin banyak pula kasus penipuan transaksi online pada zaman sekarang. Hal ini tentunya sangat merugikan khususnya bagi masyarakat yang sering bertransaksi secara online. Seperti menggunakan dompet digital atau aplikasi mobile banking sebagai alat pembayarannya.

Berbagai modus kejahatan yang merugikan tersebut biasanya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan berbagai cara. Berikut modus penipuan online serta cara mengatasinya:

1. Phishing

Sumber: Photo by Rawpixel.com on Freepik

Jenis penipuan online pertama yang seringkali terjadi adalah phishing. Penipuan ini biasanya berupa pesan yang dikirim lewat email, pesan, atau WhatsApp. Penipuan berkedok phishing biasanya mengatasnamakan pihak seperti bank, memenangkan undian, atau giveaway hingga mengatasnamakan keluarga atau teman.

Pesan tersebut biasanya berisi sebuah link untuk menuju website tertentu yang telah disiapkan pelaku untuk meretas data pribadi yang bersifat rahasia. Dari data-data tersebut kemungkinan besar oknum phishing ini akan mencuri uang yang ada di rekening maupun dompet digital korban.

Tentunya kejadian ini akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi korban yang kemungkinan akan kehilangan uang dalam jumlah besar. Jika Sahabat Danakini mendapatkan pesan ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengecek kebenaran informasi dari pesan tersebut.

2. Pharming

Sumber: Photo by Dcstudio on Freepik

Modus penipuan yang kedua adalah pharming, pada modus ini terjadi manipulasi lalu lintas sebuah situs. Hal ini biasanya dilakukan dengan memasangkan malware atau sebuah software yang dibuat untuk menimbulkan masalah atau kerusakan pada komputer dan jaringan.

Contoh malware adalah seperti virus komputer, perangkat pengintai, atau perangkat peretas yang bisa meretas data pribadi di suatu perangkat. Pelaku pharming biasanya sengaja memasang malware di komputer atau HP korban untuk menyadap data-data pribadi yang penting.

Lalu setelah itu, pelaku akan mengarahkan korban ke situs tertentu yang telah disiapkan lalu dengan mudah data-data penting tersebut akan tersadap oleh malware.

3. Sniffing

Modus selanjutnya yang sering terjadi ini adalah meretas serta mengumpulkan data-data penting yang biasanya bersifat rahasia secara ilegal. Meretas dan mengumpulkan informasi ini dilakukan pelaku lewat jaringan yang biasanya ada pada perangkat seperti gawai maupun komputer korban.

Modus kejahatan ini memang cukup sulit untuk dideteksi karena kebanyakan dilakukan oleh orang yang cukup kompeten di bidang IT. Modus sniffing ini biasanya terjadi pada jaringan wifi publik yang sering digunakan banyak orang.

Maka untuk mencegah tindak kejahatan sniffing ini disarankan untuk tidak melakukan pembayaran digital, mengubah sandi email, dan aktivitas lainnya yang bersifat rahasia saat menggunakan fasilitas wifi publik.

4. Money Mule

Modus money mule ini adalah kejahatan yang dilakukan dengan mentransfer sejumlah uang hasil tindak kejahatan atau kriminal ke rekening korban secara tiba-tiba lalu menyuruhnya untuk mentransfer uang ke rekening lain secara paksa.

Kejahatan ini bisa disebut juga dengan pencucian uang. Semenjak pandemi dan maraknya pinjaman online, kejahatan money mule ini meningkat tajam. Anda harus berhati-hati karena bisa jadi Sahabat Danakini dapat menjadi korban selanjutnya.

5. Social Engineering

Sumber: Photo by Jcomp on Freepik

Kasus penipuan transaksi online yang kerap terjadi selanjutnya adalah social engineering, hal ini bisa terjadi dimana pelaku berusaha untuk mempengaruhi korban secara psikologis untuk memberikan kode OTP (One Time Password) serta data-data pribadi lainnya secara tidak sadar.

Seharusnya OTP yang diberikan suatu aplikasi dari dompet digital atau mobile banking bersifat rahasia dan tidak boleh diketahui banyak orang. Karena hal ini bisa memicu pencurian data pribadi yang bersifat fatal dan merugikan.

Cara Mengatasi Kasus Penipuan Online

Sumber: Photo by Yanalya on Freepik

Karena kelima kasus penipuan transaksi online tersebut seringkali terjadi dan cukup meresahkan, hal yang dapat dilakukan oleh Sahabat Danakini yakni:

  1. Pastikan pihak yang mengirim pesan tersebut memang terpercaya, serta konfirmasi ulang ke pihak yang bersangkutan.
  2. Jika memang kebenaran dari pesan tersebut diragukan, maka itu bentuk dari penipuan. Jangan klik link apapun yang ada di pesan tersebut untuk menjaga kerahasiaan data pribadi.
  3. Jangan menyebarkan kode OTP suatu aplikasi yang penting seperti mobile banking atau dompet digital.
  4. Lakukan pengecekan kepada pihak bank jika tiba-tiba saldo di rekening anda bertambah secara mendadak dan mencurigakan. Minta bantuan dari pihak bank untuk membantu masalah tersebut.
  5. Jika merasa sudah menjadi korban penipuan, segera melapor ke kantor polisi untuk ditindaklanjuti lebih dalam lagi.

Nikmati ragam fasilitas finansial dari Danakini dengan mengunduh aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.

About Author

Grace Kezia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *