October 11, 2024

Sahabat Danakini, keamanan data di Indonesia masih menjadi masalah besar. Hal ini semakin menjadi masalah yang besar mengingat baru-baru ini diperkirakan hingga 1,3 miliar data bocor. Data tersebut merupakan data pribadi berupa nomor telepon beserta informasi pribadi lainnya. Data yang bocor tersebut diperjual belikan di dunia maya.

Kebocoran data berjumlah total 1.304.401.300 diunggah oleh akun bernama Bjorka dalam forum Breached.to. Data sebesar 87 GB diklaim berisi NIK, nomor ponsel, provider telekomunikasi, dan tanggal registrasi.

Hingga saat ini kebocoran data tersebut diduga berawal dari Kementerian Komunikasi (Kominfo). Tepatnya kebocoran diduga terjadi ketika Kominfo sedang melakukan registrasi kartu SIM prabayar. 

Kominfo sendiri membantah mengenai dugaan tersebut, tetapi hal ini tidak menyulutkan amarah publik yang menilai bahwa keamanan data Indonesia masih sangat minim. 

1,3 Miliar Data Bocor: Fakta-Faktanya

1,3 miliar data bocor
Photo by Daan Mooij on Unsplash

Kebocoran data semacam ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Belum lama ini juga sempat terjadi kebocoran data BPJS kesehatan dan kebocoran data juga pernah terjadi di beberapa perusahaan swasta. Tentunya hal ini semakin membuat kepercayaan masyarakat menurun terhadap kinerja perlindungan data oleh pemerintah.

Data-data tersebut juga diketahui dijual di pasar gelap, terlebih lagi penjual memasang harga yang fantastis untuk semua data tersebut. Melansir dari Suara.com, Informasi itu menyebar di media sosial, salah satunya adalah Twitter. Melalui informasi dari media sosial yang banyak beredar disebutkan bahwa data pribadi yang bocor tersebut dijual dengan harga yang fantastis, yakni Rp742 juta.

Dugaan terbesar kebocoran data ini berasal dari Kominfo, tetapi operator seluler juga diduga menjadi asal dari 1,3 miliar data bocor. Namun, operator seluler juga beramai-ramai membantah tuduhan tersebut. 

Apakah Data Pribadi Saya Bocor?

Terlepas dari mana kebocoran data tersebut berasal, hal nomor satu yang perlu dilakukan adalah mengecek apakah sahabat Danakini merupakan salah satu korban yang mengalami kebocoran data tersebut. 

1,3 miliar data bocor
Sumber: https://periksadata.com/simcardkominfo/

Situs PeriksaData menghadirkan fitur untuk membantu kita mengeceknya, terutama apakah nomor ponsel sahabat Danakini termasuk dari 2 juta sampel gratis itu. Layanan dari Kominfo tersebut menyediakan fasilitas untuk mengecek nomor telepon Anda dengan cara memasukan nomor ke kolom yang disediakan.

Kemudian akan muncul hasil pemeriksaan tersebut apakah data sahabat Danakini bocor. Namun, cara ini hanya dapat mengecek dari 2 juta sampel gratis tersebut, masih ada kemungkinan data Anda ikut bocor di 1,3 Miliar data lainnya.

Tips Menjaga Data Pribadi di Dunia Digital

Kebocoran data ini banyak dinilai sebagai bentuk kelalaian pihak yang terlibat, terutama Kominfo yang dinilai tidak memiliki cyber security yang kuat. Namun, kita juga harus aktif menjaga data pribadi di dunia digital. 

Berikut merupakan tips menjaga data pribadi di dunia digital dari Danakini:

  1. Menggunakan Password yang Kuat

Ahli menyarankan untuk menggunakan password dengan kombinasi huruf kecil, besar, angka, serta karakter unik. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan nama atau tanggal lahir sebagai password.

  1. Kategorikan Email

Bedakan alamat email yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Contoh: bisnis, personal / social media, transaksi keuangan, dll. Menggunakan satu email untuk semua kebutuhan akan memberikan resiko lebih bagi akun-akun kita yang lainnya jika salah satu akun terkena hack. Mengkategorikan penggunaan email akan memudahkan untuk melihat ada aktivitas mencurigakan dari email yang masuk.

  1. Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)

2FA merupakan fitur pengaman ganda untuk akses aplikasi untuk mencegah akses login yang tidak diinginkan dari orang lain. Memonitor adanya aktivitas-aktivitas mencurigakan atau usaha masuk akun oleh pihak lain yang tidak kita kenal.

  1. Berhati-hati Saat Menggunakan Jaringan Wifi Gratis

Sahabat Danakini pasti sudah tidak asing dengan fasilitas wifi gratis yang sering diberikan oleh restoran atau tempat umum lainnya. Namun sayangnya, wifi gratis tersebut juga seringkali memiliki potensi berbahaya yang membuat data Anda lebih mudah untuk dicuri.

Alasan Pentingnya Menjaga Data Pribadi

SuPhoto by Tim Mossholder on Unsplash

1,3 miliar data bocor yang terjadi baru-baru ini memiliki bahaya tersendiri bagi keamanan pribadi. Meskipun kejahatan semacam ini kebanyakan tidak mengancam nyawa, tetapi data pribadi semacam itu dapat digunakan oleh pihak yang tidak berwenang untuk melakukan hal-hal ilegal.

Adapun 4 alasan penting untuk menjaga data pribadi di dunia digital menurun Kominfo, berikut diantaranya.

  1. Intimidasi online terkait gender 
  2. Mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 
  3. Menghindari potensi pencemaran nama baik
  4. Hak kendali atas data pribadi

Oleh karena itu, selain pemerintah yang harus membenahi keamanan cyber security di Indonesia. Sahabat Danakini juga perlu menjaga perlu aktif menjaga keamanan data pribadi di dunia digital. 

Nikmati ragam fasilitas finansial dari Danakini dengan mengunduh aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.

About Author

Indakhila Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *