April 30, 2024

KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 Bali menjadi puncak acara dari G20 sendiri yang melibatkan negara-negara anggota G20 beserta negara lainnya yang menjadi undangan. Mulai dari istri Presiden Korea Selayan hingga ketidakdatangan Presiden Putin, ada banyak momen mengesankan yang terjadi selama KTT berlangsung.

Presidensi Indonesia yang mulai berlangsung semenjak 1 Desember 2021 tersebut akhirnya telah resmi berakhir dengan penyerahan palu kepada India yang akan menjalankan Presidensi G20 selanjutnya.

Selama acara yang berlangsung di Denpasar, Bali tersebut, terdapat beberapa kesepakatan bisnis yang terjadi. KTT G20 Bali ini memang menjadi ajang menjalin kerja sama dan mempererat hubungan. Selama acara berlangsung terdapat beberapa kesepakatan ekonomi dan investasi yang terjalin. Berikut merupakan daftar kesepakatan yang terjadi.

Dana Pendemi 

Dana ini dibentuk di bawah menteri keuangan dan menteri kesehatan negara-negara G20 di bawah presidensi Indonesia tahun ini.

Melansir dari CNN Indonesia, Dana pandemi ini telah terkumpul sekitar Rp. 21,7 Triliun yang berasal dari kontribusi 15 negara dan 3 lembaga filantropi. Jumlah ini juga dinilai akan bertambah mengingat Australia, Arab Saudi, dan Prancis telah menyampaikan komitmen untuk ikut berkontribusi.

Presiden Jokowi menyampaikan Dana Pandemi menjadi upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global terutama melalui mekanisme pembiayaan yang kuat dan dapat diandalkan, sehingga dunia dapat lebih baik mencegah dan menanggulangi pandemi di masa mendatang.

Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform

Dalam G20 kali ini juga membentuk Energy Transition Mechanism (ETM) yang bertujuan untuk mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara yang kurang ramah lingkungan dan menggantikannya dengan pengembangan energi terbarukan (EBT)

Resilience and Sustainability Trust (RST) oleh IMF

Melalui pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST) oleh IMF yang sudah mencapai angka US$81,6 miliar atau setara Rp1.275 triliun, negara-negara G20 berkomitmen untuk membantu ketersediaan bagi negara-negara rentan dan miskin. 

Bali Kompendium

KTT G20 Bali
Image by tawatchai07 on Freepik

Dalam KTT G20 Bali kali ini negara-negara G20 meluncurkan Bali Kompendium. Kesepakatan ini disusun dengan kerja sama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Kompendium ini nantinya akan digunakan sebagai panduan berinvestasi oleh negara-negara G20.

Global Blended Finance

Global Blended Finance atau Aliansi Keuangan Campuran Global resmi diluncurkan oleh pemerintah Indonesia di sela-sela KTT G20. GBF ini sendiri diluncurkan untuk bisa membangun kapasitas pembiayaan campuran yang lebih baik di seluruh wilayah, baik antar negara, sektor swasta, dan filantropi, menurut Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan

Transaksi Digital Bank Sentral ASEAN

Tidak hanya antar negara G20 saja, kesepakatan antara negara-negara di kawasan ASEAN juga berlangsung.  Bank Indonesia (BI) menandatangani kerja sama dengan 4 bank sentral ASEAN, yakni Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT). Kelima bank sentral tersebut sepakat mendorong kemudahan transaksi digital di kawasan tersebut.

Investasi AS ke Indonesia Rp38,82 T

Melansir lagi dari CNN Indonesia, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan besaran investasi di Indonesia, termasuk perjanjian US$2,5 miliar atau setara Rp38,82 triliun (asumsi kurs Rp15.529 per dolar AS) antara ExxonMobil dengan Pertamina. Investasi yang dilakukan AS berbentuk kesepakatan antara ExxonMobil dengan Pertamina. Kerja sama akan menilai lebih lanjut pengembangan pusat penangkapan dan penyerapan karbon regional di Indonesia.

Investasi CNGR Advanced Material China 

Selanjutnya, Kementerian Investasi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan CNGR Advanced Material Co Ltd. produsen ternary precursor asal China, untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Penandatanganan kerja sama ini memiliki nilai investasi US$5 miliar.

Investasi Jepang dan Inggris di MRT Jakarta

KTT G20 Bali
Image by wirestock on Freepik

Inggris dan Jepang sendiri juga menyampaikan minat untuk berpartisipasi dalam proyek Mass Rapid Transit atau MRT di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatangan kesepakatan antara Inggris dan Jepang pada tanggal 14 November di Nusa Dua, Bali lalu.

Investasi Turki di Produksi Bus Listrik

Tidak hanya MRT, Indonesia dan Turki juga menjalin kerjasama bilateral terkait produksi bus listrik di dalam negeri dan pembangunan jalan tol Trans Sumatra. 

Untuk bus listrik, kerja sama dilakukan oleh pabrikan bus listrik Karsan dari Turki dengan PT. Schahmindo Perkasa (Credo Group). Sedangkan, proyek jalan tol Trans Sumatra dilakukan antara PT Hutama Karya dengan kontraktor Turki, ERG Insaat.

Dapatkan aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.

About Author

Indakhila Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *