Sahabat Danakini, krisis energi di Eropa masih berlanjut hingga saat ini. Semenjak penyerangan Rusia terhadap Ukraina, negara-negara di Eropa, terutama Eropa Tengah dan Barat berusaha mengurangi ketergantungan energi pada Rusia. Hal ini merupakan langkah yang diambil untuk menolak aksi militer yang dilakukan oleh Rusia.
Namun, hal ini bukanlah perkara yang mudah sebab hampir 40% pasokan energi yang didapatkan oleh benua biru tersebut datang dari Rusia dan menghilangkan ketergantungan tersebut dalam waktu yang relatif singkat terbukti menjadi tantangan bagi pemerintah negara-negara di Eropa.
Selain itu, dampak pandemi COVID-19 yang masih belum usai ditambah konflik perang Rusia dan Ukraina juga semakin membuat harga bahan bakar dan energi lainnya semakin meningkat. Hal ini membuat krisis energi di Eropa semakin runyam.
Jalanan Kota Gelap
Salah satu dampak yang paling terlihat adalah jalanan di banyak kota di Eropa gelap gulita meski menginjak malam hari. Aliran listrik di rumah atau pertokoan juga mulai dipadamkan sebagai langkah kecil untuk lompatan besar penghematan energi.
Terutama karena kekhawatiran warga setempat menghadapi musim dingin yang akan datang. Banyak orang khawatir mereka akan menghadapi musim dingin tanpa cukup energi, terutama untuk pemanas.
Tidak hanya pemadaman listrik saja, banyak warga di sana berusaha menghemat energi untuk cadangan musim dingin dengan lebih menghemat penggunaan air panas atau mengurangi waktu dan frekuensi mandi. Mereka juga mencoba alternatif untuk menghadapi musim panas. Pada negara-negara Eropa Tengah seperti Jerman, penggunaan produk elektronik seperti AC memang tidak sepopuler di Indonesia.
Krisis energi di Eropa ini juga seakan mengikat tangan negara seperti Inggris dan Prancis untuk melakukan pemadaman listrik terorganisir sebagai upaya untuk menghemat pasokan energi. Beberapa negara di Eropa lainnya juga memiliki cara sendiri untuk menghemat pasokan energi masing-masing. Warga benua biru tersebut juga diminta turut berpartisipasi untuk melakukan penghematan energi dan pemerintah juga berusaha meyakinkan warga untuk melakukan berbagai upaya penghematan.
Batu Bara Sebagai Energi Darurat
Sebagai langkah untuk menghadapi krisis energi di Eropa, beberapa negara menghentikan rencana penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara. Negara-negara yang terletak di Eropa tersebut memutuskan untuk menggunakan batu bara sebagai cadangan energi jangka pendek untuk menghadapi musim dingin.
Hal ini juga dilakukan sebagai upaya menutupi kekurangan gas, yang berarti bahwa mengurangi impor dari Rusia kemungkinan akan meningkatkan biaya energi yang mengarah ke musim dingin.
Menurut data, pembeli Eropa terus menurunkan volume di bawah kesepakatan yang ada pada bulan April dan Mei. Sedangkan beberapa di antaranya telah meminta semua volume kontrak mereka untuk dikirim lebih cepat dari jadwal sehingga mereka dapat menyimpan sebelum larangan.
Melansir dari Sindonews, diketahui bahwa komisi Eropa pada bulan April menyetujui larangan penuh impor untuk semua jenis batu bara dari Rusia, yang dijadwalkan mulai berlaku pada tanggal 10 Agustus 2022. Embargo batu bara Rusia diklaim bakal merugikan Kremlin 8 miliar euro dalam pendapatan tahunan.
Dengan pembatasan penuh tersebut, negara-negara di Eropa telah mencari alternatif sumber batu bara dari lintas negara lain selain Rusia.
Tentunya krisis energi di Eropa ini sekaligus dapat menjadi pembelajaran bagi negara-negara lainnya bahwa ketergantungan tidak hanya terhadap energi, tetapi juga terhadap suatu komoditas di pasar global dapat memberikan ancaman jika tidak diperhitungkan dengan baik.
Indonesia sendiri tidak memiliki ketergantungan terhadap impor energi atau komoditas lainnya dari Rusia sehingga Indonesia sendiri tidak merasakan krisis energi yang saat ini masih melanda Eropa. Meskipun begitu, semoga hal ini bisa menjadi sebuah studi kasus betapa rentan sistem ekonomi global yang membuat satu interupsi menjadi echo yang mengancam keseluruhan sektor ekonomi.
Nikmati ragam fasilitas finansial dari Danakini dengan mengunduh aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.