Site icon Blog Danakini

Cara Kerja IMF

Cara Kerja IMF

Photo by Ibrahim Boran on Unsplash

Sahabat Danakini, akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang IMF karena beberapa negara jatuh mengalami krisis ekonomi yang besar. Sering kali saat krisis ekonomi terjadi, IMF turun tangan untuk membantu mengatasi hal tersebut. Lalu, muncul pertanyaan, bagaimana cara kerja IMF?

International Monetary Fund atau IMF merupakan organisasi internasional yang didirikan dengan tujuan untuk; mengurangi kemiskinan global, mendorong perdagangan internasional, dan mendukung stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Melansir dari Liputan 6, dalam perannya, IMF adalah organisasi yang membantu sejumlah negara keluar dari krisis. Sumber keuangan IMF adalah kuota negara anggota. IMF adalah organisasi yang memberi saran dan membantu terkait masalah keuangan negara anggota.

IMF adalah pihak yang bertanggung jawab atas penciptaan dan pemeliharaan sistem moneter internasional. Peran lain IMF adalah menilai sektor keuangan dan kebijakan regulasi suatu negara.

Cara Kerja IMF

World economy photo created by 8photo – www.freepik.com

Sejak didirikan pada tahun 1945, IMF telah membantu lebih dari 190 negara anggotanya untuk mencapai kestabilan perekonomian dengan cara; pengawasan ekonomi, pinjaman dana atau utang luar negeri untuk mengatasi permasalahan ekonomi di negara tersebut, dan training untuk memodernisasi ekonomi.

IMF biasanya menganalisis kelayakan setiap kebijakan ekonomi dan keuangan negara anggota demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teratur, dan menilai dampak kebijakan tersebut terhadap negara lain dan ekonomi global.

Terdapat serangkaian syarat atau kondisionalitas IMF sebelum mencairkan pinjaman. IMF memerlukan jaminan dari negara peminjam dan meminta pemerintah mencari bantuan untuk memperbaiki ketimpangan ekonomi makronya dalam bentuk reformasi kebijakan. 

Bila syarat yang diajukan oleh IMF tidak terpenuhi, organisasi yang berkantor pusat di Washington DC tersebut tidak akan melakukan pencairan pinjaman. Menurut beberapa pihak, kondisionalitas ini merupakan salah satu aspek kebijakan IMF yang kontroversial. Konsep kondisionalitas diperkenalkan lewat keputusan Dewan Eksekutif tahun 1952, lalu disertakan dalam Pasal Perjanjian IMF.

Sumber Dana IMF

imf.org

Untuk memberikan pinjaman (loan) terhadap suatu negara, IMF memiliki sumber dana yang berupa biaya subscription atau biaya keanggotaan dari negara-negara anggotanya. Biaya tersebut sering disebut sebagai quota. 

Setiap negara anggota IMF akan diberikan sejumlah kuota biaya yang harus dibayarkan. Besaran biaya ini didasari oleh kekuatan dan seberapa besar ekonomi negara tersebut. Sistem kuota IMF dirancang untuk mengumpulkan dana cadangan agar dapat dipinjamkan. Setiap kuota anggota juga menentukan besaran hak suaranya. Sumbangan uang dari negara anggota menentukan besaran hak suaranya di organisasi ini.

Saat ini anggota dengan biaya kuota paling besar dipegang oleh Amerika Serikat, yaitu sebesar 118 miliar USD. Sementara posisi kedua dipegang oleh Jepang, dilanjutkan oleh Republik Rakyat Tiongkok, Jerman, dan Prancis. Sementara negara dengan kuota paling kecil adalah Tuvalu dengan kuota sekitar 3.5 juta USD. Indonesia sendiri berada di posisi ke-20 dari jajaran pembayar kuota ini.

Meskipun banyak membantu negara-negara yang sedang mengalami krisis dan membatu menjaga kestabilan perekonomian global. Namun, sistem ini masih jauh dari kata sempurna. Jumlah kuota yang harus dibayar sangat memengaruhi hak suara yang didapatkan oleh satu negara. Hal ini berarti negara yang paling kaya memiliki suara yang lebih besar dibandingkan negara yang lebih miskin. Meskipun begitu, IMF juga selalu berusaha untuk meningkatkan cara kerja organisasi tersebut.

Anggota IMF

Photo by Sebastiano Piazzi on Unsplash

Anggota dari IMF adalah berbagai negara di seluruh dunia. Namun begitu, terdapat beberapa negara tidak berdaulat yang merupakan anggota dari IMF. Ada pula “negara anggota” IMF non-PBB yang merupakan daerah istimewa di bawah kedaulatan negara anggota PBB, yaitu Aruba, Curaçao, Hong Kong, dan Makau, serta Kosovo.

Selain itu, terdapat juga negara-negara berdaulat yang merupakan anggota PBB yang bukan merupakan anggota IMF, diantaranya adalah Korea Utara, Kuba, Andorra, Liechtenstein, Monako, dan Nauru. Negara-negara tersebut memiliki alasan tersendiri tidak menjadi anggota IMF. Seperti Kuba yang dulu merupakan anggota organisasi tersebut, lalu keluar di tahun 1964. 

Indonesia sendiri juga telah cukup lama menjadi anggota dari IMF. Bahkan Indonesia pernah beberapa kali menerima bantuan dana dari IMF, paling dikenal pada krisis moneter tahun 1998. Total utang Indonesia terhadap IMF adalah sebesar 9.1 Miliar USd yang telah dilunasi pada tahun 2006.

Manfaat IMF

Photo by Ibrahim Boran on Unsplash

IMF tentunya memberikan manfaat tidak hanya bagi negara yang sedang mengalami krisis ekonomi, tetapi juga terhadap stabilitas ekonomi global yang semakin berkaitan. Bagi negara yang sedang mengalami krisis ekonomi, IMF memberi bantuan dana untuk memberikan ruang gerak dan mengembalikan stabilitas ekonomi di negara tersebut.

Tentu saja mengingat perekonomian global yang saat ini sangat bergantung satu sama lain, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk membantu menyelesaikan permasalahan ekonomi yang akan berdampak ke kita semua.

Nikmati ragam fasilitas finansial dari Danakini dengan mengunduh aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.

Exit mobile version