Site icon Blog Danakini

Modus Penipuan Social Engineering

Modus Penipuan Social Engineering

Sumber Foto: Freepik

Ternyata begal tidak hanya terjadi di jalanan saja loh, Sahabat Danakini. Karena baru-baru ini sedang kian marak terjadi begal rekening dengan modus penipuan social engineering. Apakah ada dari Sahabat Danakini yang pernah ditelepon atau dihubungi mengatasnamakan bank, fintech, ataupun e-commerce dan meminta untuk melakukan sesuatu terkait akun Anda? Nah, bisa jadi Sahabat Danakini adalah salah satu target dari modus penipuan social engineering! 

Sumber Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Jika dilihat dari penjelasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), social engineering atau disebut juga dengan soceng, adalah bentuk penipuan dengan mengelabui atau memanipulasi korban agar dapat memberikan informasi data pribadi atau akses kepada pelaku. “Soceng adalah manipulasi psikologis dengan mempengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media yang persuasif dengan cara membuat korban senang atau panik sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku,” tulis OJK lewat akun Twitter mereka. 

Kenapa Soceng Berbahaya?

Modus penipuan social engineering ini dinilai sangat berbahaya oleh OJK sendiri loh, Sahabat Danakini. Hal ini karena dampak yang diberikan oleh pelaku kejahatan dapat berakibat fatal, seperti mengambil berbagai data dan informasi pribadi untuk keuntungannya, mencuri semua uang di rekening Anda, dan mengambil alih akun Anda. 

Saat korban dihubungi oleh pelaku modus penipuan social engineering, ada beberapa informasi yang diincar, beberapa di antaranya adalah:

  1. Username atau User ID pada aplikasi
  2. Password
  3. PIN
  4. m-PIN
  5. Kode OTP
  6. Nomor kartu ATM, Kartu Kredit, atau Kartu Debit
  7. Nomor CVV/CVC pada Kartu Kredit atau debit
  8. Nama ibu kandung
  9. Informasi pribadi lainnya

Model Modus Penipuan Soceng

Pelaku modus penipuan social engineering ini biasanya menggunakan platform yang berbeda-beda untuk menghubungi targetnya, seperti melalui telepon, email, ataupun media sosial. Kemudian dari platform tersebut, pelaku menyerang dengan cara yang berbeda-beda, berikut adalah beberapa modus yang marak digunakan.

Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas

Pada modus ini, penipu akan membawa berita gembira dengan menawarkan upgrade menjadi nasabah prioritas tanpa perlu ribet, karena seluruh proses akan dibantu oleh pelaku. Pelaku juga akan menawarkan berbagai rayuan promosi yang akan dinikmati oleh korban setelah menjadi nasabah prioritas. Padahal nyatanya, saat pembicaraan sedang terjadi, penipu akan menggali data pribadi korban, meliputi nomor kartu ATM, OTP, nomor CVV/CVC, dan password tanpa kesadaran korban.

Penyampaian Perubahan Tarif Transfer Bank

Modus ini menempatkan pelaku sebagai pegawai bank yang ingin menyampaikan bahwa ada perubahan tarif transfer bank kepada korban. Sama seperti modus sebelumnya, saat pembicaraan terjadi, pelaku penipuan akan berusaha mendapatkan kepercayaan korban dan kemudian menggali data diri, meliputi PIN, OTP, dan password. 

Sumber Foto: Freepik

Akun Layanan Konsumen

Seperti yang kita sering lihat di akun media sosial bank, fintech, ataupun e-commerce, pengguna seringkali menyampaikan keluhannya di publik dan dapat dibaca secara terang-terangan. Melihat hal ini, pelaku modus penipuan social engineering langsung melakukan aksinya dengan menggunakan akun sosial media palsu mengatasnamakan perusahaan. Setelah itu, pelaku akan menghubungi pengguna dan menawarkan solusi terhadap keluhan yang disampaikan kepada korban. Terlebih dari itu, pelaku juga akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhan tersebut secara langsung saat itu juga. Setelah melihat pengguna tertarik untuk dibantu, barulah pelaku melakukan aksinya dengan mengarahkan pengguna ke website palsu yang meminta data diri mereka.

Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai

Laku Pandai sendiri adalah program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan singkatan dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif. Program ini dibuat untuk menyediakan layanan perbankan atau layanan keuangan melalui kerja sama dengan agen bank dan didukung dengan sarana teknologi informasi. Melihat benefit tersebut, pelaku modus penipuan menjadikan hal ini sebagai peluang untuk aksi mereka. Mereka akan menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan yang rumit. Setelah korban tertarik, pelaku akan meminta korban untuk mengirimkan uang untuk mendapatkan mesin Electronic Data Capture (EDC). 

Cara Menghindari Modus Penipuan Social Engineering

Agar Sahabat Danakini dapat terhindar dari modus penipuan social engineering, perlu diperhatikan beberapa hal ini nih.

Sumber Foto: Freepik

Itulah penjelasan lengkap mengenai modus penipuan social engineering. Tetap waspada dan jangan sampai kita terperangkap tipuannya ya, Sahabat Danakini! Anda ingin lebih tahu tentang Danakini? Yuk langsung install Danakini sekarang juga!

Exit mobile version