November 4, 2024

Sahabat Danakini, invasi Rusia terhadap Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini membuat negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut banyak dikecam oleh negara-negara lain. Namun, tidak hanya pemerintah dari negara lain saja yang mengecam tindakan tersebut, banyak sektor-sektor privat menolak tindakan tersebut dengan hengkang dari negara tersebut. Hal tersebut membuat Rusia ditinggal brand besar seperti McDonald, Coca-Cola, dan brand fashion seperti Dior, Channel, Louis Vuitton.

Bahkan brand seperti McDonald yang sangat populer di Rusia sampai menutup seluruh 850 cabangnya yang berada di Rusia. Padahal restoran cepat saji khas Amerika Serikat tersebut mulai berjualan di sana sejak tahun 1990. 

Brand Besar yang Meninggalkan Rusia

Ada banyak brand besar yang hengkang dari Rusia sebagai bentuk protes atas tindakan negara terbesar di dunia tersebut yang dinilai keji. Berikut merupakan nama-nama brand besar yang angkat kaki dari Rusia berdasarkan CNBC Indonesia.

Rusia Ditinggal Brand Besar
Sumber: https://unsplash.com/photos/_YJPXnUYAfg

Brand Otomotif

  • Ford
  • General Motors
  • Toyota
  • Volkswagen
  • Nissan

Brand Teknologi

  • Amazon
  • Apple
  • Facebook
  • Hitachi
  • IBM
  • Microsoft
  • Netflix
  • Nintendo
  • Sony
  • Spotify
  • Twitter
  • YouTube

Brand Retail

  • H&M
  • Ikea
  • Puma
  • Prada
  • Procter & Gamble (PG)
  • Unilever

Brand Makanan dan Minuman

  • Burger King
  • Coca-Cola
  • Heineken
  • McDonald’s
  • Nestle
  • PepsiCo
  • Starbucks

Rusia ditinggal Brand Besar: Bisnis Kembali Datang

Rusia Ditinggal Brand Besar
Sumber: https://unsplash.com/photos/L4jrg4c7928

Sahabat Danakini, Meskipun telah angkat kaki dari Rusia, beberapa nama-nama besar akhirnya datang kembali dengan nama baru. Langkah ini menjadi langkah rebranding besar-besaran yang akan di terjadi di Rusia. Tidak dapat dipungkiri sebagai negara dengan GDP terbesar ke-11 di tahun 2020 dan sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, kepergian bisnis dari negara tersebut bisa berdampak cukup besar bagi perusahaan-perusahaan yang hengkang. Namun, Rusia ditinggal brand besar juga paling berdampak kepada masyarakat Rusia yang cukup banyak membeli brandbrand tersebut.

Meskipun masih banyak brand yang belum menunjukkan langkah selanjutnya terhadap bisnis yang mereka lakukan di negara tersebut, tetapi cukup banyak bisnis yang kembali ke Rusia dengan menggunakan nama lain.

Salah satunya adalah restoran waralaba cepat saji McDonald’s Corp yang menjual restorannya di Rusia kepada salah satu pemegang lisensi lokal, yang akan membuka kembali usaha tersebut dengan nama baru. Selain McDonald ada beberapa bisnis lainnya yang akan membuka kembali bisnis dengan nama baru. 

Brand Akuntan dan Konsultasi

Rusia Ditinggal Brand Besar
Sumber: https://unsplash.com/photos/-hhkJV1mbxw

Perusahaan akuntan dan konsultasi empat besar (Big 4) memutuskan untuk hengkang dari Rusia. Namun, saat membuka cabang di negara bekas Uni Soviet tersebut bekerjasama dengan perusahaan lokal Rusia. Perusahaan-perusahaan tersebut juga lantas berganti nama.

Melansir dari Kompas.com, perusahaan-perusahaan yang berganti nama antara lain. PricewaterhouseCoopers (PwC) yang mengatakan perusahaan penerus kantor cabangnya di Rusia akan disebut sebagai Technologies of Trust. Selanjutnya bisnis Deloitte di Rusia menjadi “Business Solutions and Technologies, menurut pengajuan peraturan pada 18 Mei yang dilakukan oleh salah satu klien utama dari Rusia, operator seluler MTS. Sementara EY, eks bisnis unit Rusianya telah diluncurkan kembali dengan nama Audit Technologies and Solutions Centre – Audit Services, menurut situs webnya.

Brand Asuransi

Salah satu perusahaan asuransi besar yang hengkang dari Rusia adalah asuransi asal negara Swiss, Zurich. Pada tanggal 20 Mei 2022 Asuransi Zurich mengatakan bahwa pihaknya telah setuju untuk menjual bisnis cabangnya yang berada di Rusia kepada anggota tim lokal, yang akan mengoperasikan bisnis dengan merek yang berbeda. Namun nama baru asuransi tersebut yang akan beroperasi di Rusia masih belum diungkapkan ke publik. 

Brand Otomotif

Sumber: https://unsplash.com/photos/p7tai9P7H-s

Rusia merupakan salah satu negara dengan budaya otomotif yang besar. Hal ini terlihat dari kebanyakan penduduknya yang memiliki kendaraan pribadi. Melansir dari Kompas.com, Produsen mobil Prancis Renault akan menjual saham mayoritasnya di perusahaan pembuat mobil Avtovaz ke lembaga sains Rusia, dengan angka transaksi yang dilaporkan hanya satu rubel. 

Namun terdapat opsi untuk membelinya kembali enam tahun, membiarkan pintu terbuka bagi Renault untuk kembali memasuki Rusia. Pabrik Renault Rusia di Moskwa juga akan berhenti membuat mobil dengan merek Renault dan akan berganti nama menjadi Moscow Automobile Factory Moskvich, menghidupkan kembali merek Moskvich, yang terakhir muncul pada mobil baru Rusia pada dua dekade lalu.

Masih banyak brand yang belum memutuskan apa yang akan mereka lakukan dengan cabang bisnis yang mereka tinggalkan di Rusia. Namun, di bawah pemerintahan Presiden Putin, ada cukup banyak perusahaan lokal yang membuat pengganti dari brand -brand tersebut. Misalnya seperti pengganti minuman bersoda Coca-Cola, Sprite, dan Fanta yang di Rusia muncul minuman dengan nama dan logo yang dibuat mirip yaitu, Cool Cola, Street, dan Fancy. Sahabat Danakini, tentunya kita hanya bisa menunggu bagaimana chapter selanjutnya bagi Rusia yang ditinggal brand besar.

Dapatkan aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.

About Author

Indakhila Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *