April 19, 2024

Sahabat Danakini, baru-baru ini Elon Musk membeli Twitter dengan harga yang fantastis mencapai Rp. 634 triliun. Nama Elon Musk memang akhir-akhir ini banyak menjadi bahan perbincangan publik. Tidak hanya karena membeli salah satu media sosial terbesar di dunia Twitter, tetapi juga karena kejadian-kejadian lainnya yang menarik nama Elon, baik dari segi positif dan negatif. Mulai dari kasus perceraian Johnny Depp dan Amber Heard yang menyeret nama Elon sebagai orang ketiga dalam pernikahan mereka hingga pertemuan Elon Musk dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Panjaitan.

Elon Musk sendiri bukan nama yang asing lagi di kalangan publik, sebagai salah satu orang terkaya di dunia, nama Elon Musk sering menjadi bahan perbincangan orang-orang. Sikap Elon yang sering dipandang arogan hingga kecerdasan yang dia miliki sering menjadi topik utama pembicaraan. Pria yang menjabat sebagai CEO dari Tesla dan founder dari SpaceX ini memang memiliki kehidupan yang membuat banyak orang penasaran.

Lepas dari kehidupan pribadinya, langkah Elon membeli perusahaan Twitter sendiri masih menjadi perbincangan hangat publik dengan disertai berbagai tanggapan positif maupun negatif dari orang-orang. Elon Musk, orang terkaya dunia saat ini telah resmi membeli Twitter, Senin  25 April 2022 waktu setempat. Ia memiliki perusahaan berlogo burung biru itu setelah Twitter menerima kesepakatan tunai bernilai US$ 44 miliar atau setara Rp 634 triliun. Dalam pengumuman resmi, saham Twitter per lembar dihargai US$ 54,20. Kesepakatan diyakini rampung tahun 2022 ini dan disebut akan membawa Twitter kembali ke perusahaan private lagi.

Elon Musk Membeli Twitter, Apa Alasannya?

Elon Musk Membeli Twitter
Sumber: https://unsplash.com/photos/Lh_sFxD8AkI

Sahabat Danakini, banyak pertanyaan yang dilontarkan mengenai apa alasan di balik Elon musk membeli Twitter. Hal ini juga menjadi pertanyaan terbesar yang diutarakan oleh publik. 

Melansir dari Washingtonpost.com (25/4/2022), Elon Musk mengatakan dirinya ingin mempromosikan kebebasan berbicara di Twitter. Menurutnya, Twitter adalah tempat yang penting untuk menumpahkan berbagai sudut pandang.  Elon Musk melalui cuitannya di Twitter menulis bahwa  “Twitter telah menjadi semacam alun-alun kota de facto. Jadi sangat penting bagi orang-orang untuk memiliki realitas dan persepsi bahwa mereka dapat berbicara secara bebas dalam batas-batas hukum.”

Elon juga mengatakan bahwa dia tidak suka dengan opsi penutupan permanen oleh Twitter karena dirasa akan membahayakan kebebasan berpendapat orang-orang. Dia lebih menyukai opsi time out yang akan membatasi pengguna Twitter dan akan membuat mereka tidak dapat menggunakan media sosial tersebut dalam beberapa waktu saja.

Elon Musk Membeli Twitter Bukan Karena Uang

Elon Musk Membeli Twitter
Sumber: https://pixabay.com/id/vectors/elon-musk-indonesia-pemilik-7159200/

Secara terang-terangan Elon Musk sendiri mengatakan bahwa ia membeli Twitter bukan karena uang, melainkan untuk melindungi kebebasan berpendapat orang-orang. Elon sendiri mengatakan “Perasaan intuitif saya yang kuat adalah bahwa memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting untuk masa depan peradaban. Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi ”.

Sebelumnya, Elon Musk mengajukan penawaran melalui Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk membeli saham Twitter. Musk mengajukan penawaran harga per lembar saham 54,20 dollar AS atau sekitar Rp 750.000. Hal ini sendiri secara otomatis kembali membuat perusahaan Twitter sebagai perusahaan privat.

Kritik Terhadap Elon Musk

Sumber: CNN Indonesia

Elon Musk sendiri menjadi salah satu sosok yang cukup kontroversial di kalangan publik. Tentunya sahabat Danakini mungkin telah mengetahui Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia saat ini. Banyak orang mengagumi kecerdasan dan kekayaan yang ia miliki, tetapi tidak sedikit orang yang tidak menyukai sikap Elon yang sangat arogan, sombong, tidak bijaksana, dan cenderung tidak memiliki empati. 

Banyak orang yang menilai bahwa langkah yang diambil Elon ini merupakan cara untuk mengatur opini publik untuk keuntungan pribadinya. Banyak juga yang berpikir bahwa memang benar Elon membeli Twitter dengan alasan kebebasan berpendapat, tetapi ide “kebebasan berpendapat” yang dimiliki Elon dinilai sebagai hal yang sangat ambigu. 

Banyak kalangan politikus Amerika Serikat yang juga menilai bahwa langkah yang diambil Elon ini akan semakin membahayakan dan menyengsarakan publik. Lagi-lagi salah satu perusahaan besar di dunia kembali dipegang oleh “kaum-kaum elit” di Amerika. Kehadiran billionaire sendiri juga menjadi kritik sendiri dimana orang dalam jajaran 0.1% terkaya di Amerika menguasai hampir 50% kekayaan negara tersebut.

Sahabat Danakini, lepas dari segala kritikan yang dilayangkan terhadap Elon Musk membeli Twitter, kita hanya bisa menunggu apa langkah selanjut yang akan diambil oleh Elon sebagai pimpinan baru dari media sosial Twitter. 

Dapatkan aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.

About Author

Indakhila Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *