Ketika terjadi krisis ekonomi, geopolitik, kesehatan, dan lainnya, situasi dunia cenderung menjadi tidak menentu. Pada saat tersebut biasanya banyak orang berbondong-bondong mencari aset safe haven. Safe haven sendiri adalah jenis investasi yang diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan nilainya selama masa gejolak pasar. Aset ini diincar agar aset para investor terhindar dari kerugian saat terjadi krisis apapun yang dapat memengaruhi nilai di pasaran.
Aset safe haven juga dikenal sebagai aset yang tidak berkaitan atau memiliki hubungan negatif dengan aset atau portofolio investasi lain ketika terjadi gejolak atau ketidakpastian dalam pasar finansial.
Sejak tahun 2019 – hingga saat ini, banyak terjadi krisis yang membuat situasi ekonomi dan sosial menjadi tidak menentu. Sebut saja pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini dan baru-baru ini terjadi konflik antara negara Rusia dan Ukraina yang dikhawatirkan dapat memiliki efek panjang dan berujung membuat konflik lainnya.
Pada saat tidak menentu seperti ini, aset safe haven sangat diincar dan membuat harga aset-aset tersebut melambung tinggi. Sebut saja salah satu aset safe haven yang paling diminati, emas. Hingga saat ini (25/2/2022), semenjak deklarasi perang antara Rusia dan Ukraina, harga emas internasional menukik naik. Demand terhadap emas semakin membuat harga aset tersebut naik dan diprediksi akan terus meningkat selama konflik ini berlangsung.
Aset Safe Haven Paling Populer
Tidak hanya emas, terdapat beberapa aset safe haven lainnya yang juga menjadi incaran investor saat terjadi situasi yang tidak menentu. Berikut merupakan beberapa aset yang sering menjadi incaran saat terjadi krisis ekonomi.
Emas
Selain sebagai aset safe haven, investasi emas memang menjadi salah satu investasi yang paling populer di kalangan investor serta investor pemula. Harga emas yang cenderung stabil dan terus meningkat dari waktu ke waktu membuat logam mulia ini menjadi aset investasi yang baik saat terjadi krisis karena harganya tidak akan terpengaruh.
Emas sering diibaratkan sebagai asuransi bagi beberapa investor. Ketika situasi dinilai semakin memburuk, banyak investor akan menyimpan lebih banyak emas yang membuatnya harganya melonjak saat krisis. Alasannya karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lain dari bank sentral maupun pemerintah. Hal ini yang membuat harga emas saat ini cenderung naik saat potensi konflik Rusia dan Ukraina semakin membesar.
Uang Tunai
Uang tunai tidak termasuk sebagai salah satu kategori instrumen investasi, tetapi uang tunai berfungsi sebagai aset paling tepat saat terjadi krisis. Orang-orang cenderung akan menyimpan sejumlah uang tunai selama terjadi krisis yang dapat membantu jika terjadi situasi tidak terduga. Namun, uang tunai uang tunai tidak menawarkan pengembalian atau hasil nyata dan dipengaruhi secara negatif oleh inflasi.
Saham Defensif
Melansir dari Warta Ekonomi, Saham defensif adalah saham yang memberikan dividen konsisten dan pendapatan yang stabil terlepas dari keadaan pasar saham secara keseluruhan. Biasanya, ada permintaan konstan untuk produk mereka, sehingga saham defensif cenderung lebih stabil selama berbagai fase siklus bisnis.
Saham defensif adalah jenis saham dari perusahaan yang biasanya bergerak dalam sektor kebutuhan. Misalnya dalam situasi pandemi COVID-19 menimbulkan krisis ekonomi, tetapi masyarakat akan tetap membeli kebutuhan pokok seperti makanan, minyak, bensin, obat-obatan, dan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan yang beroperasi di sektor defensif biasanya akan mempertahankan nilainya selama masa ketidakpastian, karena investor meningkatkan permintaan mereka untuk saham ini.
Mata Uang
Setiap mata uang memiliki harga dan nilai masing-masing. Selama situasi krisis, mata uang dinilai dapat menjadi aset safe haven yang paling aman dibandingkan aset lainnya. Namun, juga perlu diperhatikan karena setiap mata uang berbeda-beda dan mata uang dapat terpengaruh inflasi atau penurunan harga.
Salah satu mata uang yang dinilai sebagai safe haven adalah mata uang Swiss, Franc. Negara Swiss yang memiliki sistem perbankan baik dan stabil membuat nilai mata uang mereka cenderung sangat stabil dan aman, Selain itu negara Swiss juga memiliki keuntungan di bidang geopolitik sebagai negara netral dan tidak menjadi bagian dari Uni Eropa, sehingga Swiss cenderung sangat kebal dengan situasi geopolitik atau krisis yang terjadi di wilayah tersebut. Selain mata uang Franc, mata uang US dollar juga digadang-gadang menjadi safe haven bagi perusahaan.
Dapatkan aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.