Contents
Tren Finansial 2022 – Setiap tahunnya teknologi berkembang dan memberikan inovasi baru termasuk dalam industri keuangan. Begitu juga di tahun 2022, mengutip dari artikel Finextra terdapat beberapa tren teknologi keuangan yang mungkin akan banyak ditemui di tahun 2022. Hal ini tidak datang semata-mata, melainkan popularitasnya perlahan naik dari tahun ke tahun dan diprediksi akan banyak mewarnai pengalaman keuangan Anda di tahun 2022. Mulai dari cara pembayaran hingga bentuk investasi yang baru, berikut merupakan beberapa tren finansial 2022 yang sudah muncul, tetapi diprediksi akan mendapatkan popularitasnya di tahun 2022.
Remote Service
Remote service atau layanan secara digital semakin banyak digunakan mengingat masa pandemi membuat hampir seluruh pekerjaan dilakukan secara remote atau digital. Hal ini juga bertransfer dengan beragam layanan, contoh paling besarnya adalah layanan keuangan. Mulai dari bank sampai Fintech, Anda dapat menggunakan layanan tersebut sendiri dengan gadget masing-masing.
Pada tahun 2022, diprediksi bahwa nilai pasar fintech akan mencapai $309,98 miliar, lebih dari dua kali lipat nilai tahun 2018 sebesar $127,66 miliar. Namun, investasi ini bukan hanya tentang angka. Hal ini membahas secara lebih dalam tentang bagaimana klien berinteraksi dengan perusahaan dan bahkan mendikte proses bisnis dari persyaratan kepegawaian dan kebutuhan teknologi.
Contactless Service
Tidak dapat dipungkiri jika tantangan akibat pandemi virus corona menyebabkan pergeseran perilaku konsumen. Dihadapkan dengan kebutuhan untuk menjaga jarak secara fisik, bisnis mengambil alih dan beradaptasi dengan new normal dengan kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Tren finansial 2022 yang satu ini dinilai akan semakin digandrungi oleh banyak orang, mengingat kemudahan yang ditawarkan serta efisiensinya. Menurut penelitian oleh VISA, hampir 33% bisnis sekarang hanya menerima pembayaran tanpa kontak, serta 78% konsumen juga mengubah cara mereka membayar barang. Bagi perusahaan yang ingin tetap relevan saat ini, mempertimbangkan kebutuhan konsumen dan siap beradaptasi dengan mereka akan tetap penting. Banyaknya pilihan pembayaran contactless juga turut membuat cepatnya adaptasi bisnis dan konsumen terhadap kebiasaan yang satu ini.
Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML)
Artificial Intelligence atau Kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning atau pembelajaran mesin (ML) adalah dua konsep komputasi yang terkait erat tetapi memiliki fungsi yang sedikit berbeda, AI menyelesaikan tugas, sementara ML berfokus pada pembelajaran dari data. Pada tahun-tahun mendatang, keduanya akan banyak dipekerjakan oleh perusahaan yang ingin mengotomatisasi layanan mereka, memberikan solusi yang lebih cerdas, dan, secara umum, meningkatkan kemampuan mereka sebagai sebuah perusahaan. Misalnya, modul bertenaga AI dapat dengan mudah menghitung data dan memberikan keputusan berdasarkan fakta, bukan stereotip industri, termasuk potensi penyedia pinjaman untuk menawarkan tarif individual untuk pinjaman, dll.
Digital Society
Tren finansial 2022 sudah mulai terlihat di tahun-tahun sebelumnya, tetapi masih jauh dari potensi sebenarnya. Menurut data Statista, ada lebih dari 6,37 miliar ponsel yang digunakan di dunia saat ini, naik dari 3,6 miliar hanya 5 tahun yang lalu. Meskipun penting untuk diingat bahwa jumlah ini mungkin tidak sama dengan pengguna unik, ini menunjukkan tren peningkatan akses ke dunia digital. Hal ini dapat memberikan potensi eksponensial tidak hanya dalam keragaman pemberian layanan tetapi juga dalam menyediakan akses ke dunia yang tidak memiliki rekening bank.
Melihat lebih dekat pada keuangan, industri yang sangat terkait dengan kehidupan pribadi dan bisnis kita. Pada tahun 2021, lebih dari 52% pembelian online dilakukan menggunakan dompet digital. Sementara itu, penggunaan pembayaran nontunai meningkat sebesar 32%, dan tahun ini (2021), pembayaran digital dapat menyalip pembayaran tunai untuk pertama kalinya. Masyarakat semakin berorientasi pada digital, dan tren inilah yang secara langsung mempengaruhi perilaku perbankan. Hal ini pula yang membuat salah satu perusahaan teknologi raksasa Facebook mengubah namanya menjadi Meta untuk lebih berfokus pada digital society yang 1 langkah lebih maju dari digital society saat ini.
Fintech P2P Meningkat
Tahun 2021 diwarnai dengan penurunan jumlah perusahaan fintech P2P karena pengetatan peraturan terkait fintech yang dicanangkan oleh OJK. Akibatnya jumlah perusahaan fintech P2P atau fintech lending yang pernah mencapai angkat 164 perusahaan berkurang drastis menjadi 104 perusahaan per 26 November. Namun, prediksi tren finansial 2022 menilai bahwa jumlah fintech lending yang ada di Indonesia akan mulai bertambah memasuki tahun 2022. Industri fintech merupakan salah satu industri besar yang masih terus berkembang dan kita hanya perlu menunggu untuk melihat tren yang satu ini terealisasi.
Danakini
Danakini merupakan salah satu perusahaan P2P lending yang merupakan anak perusahaan dari Kawan Lama Group, salah satu perusahaan nasional terbesar yang ada di Indonesia. Danakini juga merupakan perusahaan berbadan hukum yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dengan nomor registrasi S-26/NB.213/2018. Jadi, keamanan dan keaslian Danakini telah terjamin sehingga Anda tidak perlu ragu untuk menggunakan layanan dari Danakini.
Danakini memiliki beragam layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan dengan mudah. Mulai dari fasilitas cicilan tanpa kartu kredit (kiniCintaku) serta fasilitas pembayaran paylater (kiniBayar), pinjaman uang tunai (kiniTunai), serta layanan-layanan lainnya. Layanan-layanan tersebut bisa Anda gunakan secara langsung dengan pilihan bunga terjangkau serta tenor pinjaman yang tepat. Semua layanan tersebut tersedia dalam satu aplikasi mobile yang dapat Anda unduh melalui Apps Store dan Play Store. Untuk Informasi lebih lanjut mengenai Danakini, Anda dapat langsung di website Danakini.