Kebiasaan Boros Anak Muda – Kondisi keuangan seseorang memang dipengaruhi oleh seberapa baiknya mereka dalam mengatur keuangan. Hal ini juga berlaku bagi anak muda. Tanpa disadari oleh anak-anak muda, ada beberapa kebiasaan yang membuat kantong menjadi tipis setiap bulannya. Kadang kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa membuat kebutuhan utama Anda tidak terpenuhi. Seperti membayar listrik, air, membeli makanan sehari-hari, dan lain-lainnya. Kondisi ini sering dialami oleh generasi muda.
Sebagai anak muda yang sudah memiliki penghasilan sendiri, terkadang tidak memikirkan keuangan dalam jangka panjang. Hal ini sering membuat generasi muda cenderung lebih boros. Kesenangan memiliki penghasilan sendiri, tidak ada tanggungan keluarga, memiliki kebebasan, dan hal-hal lainnya sering menjadi alasan di balik kebiasaan boros anak muda. Jika tidak diperbaiki dari sekarang, bisa saja Anda mengalami kesulitan finansial di masa depan. Harus diingat bahwa uang tidak hanya dibutuhkan saat ini saja, Anda juga membutuhkan uang di masa depan.
Jika hal-hal yang berbau konsumtif dilakukan sekali-sekali saja tidak ada masalah, tetapi jika dilakukan terlalu sering bisa membuat kantong kering. Apalagi jika hal ini dilakukan terus menerus, hal ini bisa berubah menjadi gaya hidup dan lebih sulit untuk dilepaskan. Padahal gaya hidup harus diimbangi dengan penghasilan, kalau penghasilan Anda belum seberapa, jangan buat pengeluaran Anda membengkak. Lalu, apa saja sih kebiasaan boros anak muda yang membuat dompet menipis setiap bulannya? Berikut merupakan beberapa kebiasaan tersebut.
Baca Juga: Tips Hemat Belanja Bulanan
Belanja Barang Tidak Penting
Belanja merupakan kegiatan yang mungkin digemari oleh banyak anak-anak muda. Barang baru keluar, diskon, barang branded, dan hal-hal lainnya sering menjadi godaan untuk anak muda. Padahal kebanyakan barang yang dibeli adalah barang yang tidak penting. Sering kali barang-barang yang dibeli adalah barang yang tidak Anda butuhkan dan tidak memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Anda tergoda dengan harga murah dan diskon besar-besaran, tetapi harga murah tidak selalu berarti menghemat. Jika barang yang diskon adalah barang yang dibutuhkan, Anda menghemat. Namun, jika barang yang dibeli adalah barang-barang yang kurang penting, Anda malah menambah pengeluaran saja.
Tentunya Anda boleh membeli barang-barang untuk memuaskan keinginan Anda, tetapi jangan dilakukan terlalu sering. Untuk membantu Anda mengatur pengeluaran, Anda bisa membuat daftar belanja dan membuat anggaran untuk memilah-milah pengeluaran. Misalnya 50% dari penghasilan Anda digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk ditabung dan investasi, dan 20% bebas Anda gunakan untuk hobi dan hiburan.
Makan Di Luar
Anak muda identik dengan serba cepat dan praktis, kebiasaan tersebut juga sering terbawa saat makan. Banyak anak muda yang lebih memilih untuk makan di luar atau pesan makanan ketimbang memasak di rumah. Makan di luar dinilai lebih menyenangkan, praktis tidak perlu persiapan dan bersih-bersih, dan lebih enak dari makanan di rumah. Namun, banyak anak muda gagal menyadari bahwa makan di luar bisa membuat pengeluaran sehari-hari membengkak. Jika dihitung kalau Anda membeli makan siang di restoran harga yang dibandrol untuk lauk dan minuman berkisar Rp. 40.000 – 60.000 sekali makan. Kalau Anda makan 3x sehari, pengeluaran satu hari Anda bisa mencapai Rp. 130.000 hanya untuk makanan. Jika dihitung dalam waktu satu bulan, Anda bisa mengeluarkan total Rp. 3,900,000 hanya untuk makanan sehari-hari saja.
Oleh karena itu, luangkanlah waktu untuk memasak di rumah. Memasak itu bukan berarti membuat kamu repot. Sebaliknya, memasak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk Anda, rasanya makanan juga tidak kalah dengan masakan yang ada di restoran. Anda bisa bebas mencoba membuat makanan-makanan sesuai selera. Tentunya Anda masih boleh makan di luar sesekali asal masih di bawah batas wajar saja ya.
Nongkrong Setiap Hari
Sebagai anak muda yang masih belum berkeluarga dan hidup sendirian pasti suka bertemu dengan teman-teman sebaya hanya untuk sekadar mengobrol. Biasanya sering dilakukan setelah pulang kantor. Nongkrong santai di cafe, restoran, mal, dan tempat-tempat lainnya sudah menjadi kebiasaan dari kalangan milenial dan gen z. Sebagai makhluk sosial tentunya kegiatan sosialisasi ini benar-benar dibutuhkan dan menyenangkan. Jika dilakukan sekali-sekali tentu tidak akan berdampak besar bagi dompet, tetapi jika dilakukan setiap hari, siap-siap dompet menipis. Sama seperti kebiasaan boros anak muda makan di luar, kebiasaan nongkrong sebaiknya dilakukan dalam batas wajar. Apalagi saat ini ada banyak channel komunikasi yang bisa Anda pakai untuk bersosialisasi. Mungkin Anda bisa melakukan kebiasaan ini beberapa kali dalam sebulan.
Malas Menabung
Terkadang karena besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan, anak muda menjadi sulit untuk menabung. Pengeluaran yang besar tersebut bisa karena kebiasaan konsumtif anak-anak muda. Hingga akhirnya penghasilan habis hanya untuk kebutuhan sehari-hari dan hura-hura. Padahal kebiasaan menabung ini sangat penting untuk dilakukan. Sebagai anak muda yang tidak memiliki beban tanggungan yang besar, menabung sering dianggap sebagai kebiasaan yang tidak terlalu penting. Namun, jangan salah karena menabung adalah bekal Anda di masa depan. Jadi, mulailah menabung mulai dari sekarang, biasakan memisahkan sejumlah uang untuk ditabung, idealnya Anda memiliki dua rekening, satu untuk kebutuhan sehari-hari dan satu lagi untuk keperluan menabung.
Masih ada cukup banyak kebiasaan boros anak muda yang menyebabkan penyakit kantong kering. Oleh karena itu, mulai saat ini hilangkanlah kebiasaan boros tersebut dan lakukan kebiasaan hemat seperti membuat anggaran bulanan, catatan pengeluaran, dan menabung. Dengan menggunakan cara-cara tersebut, Anda dapat perlahan menghilangkan kebiasaan boros yang membuat dompet menipis. Selamat mencoba!
Dapatkan aplikasi Danakini melalui Apps Store dan Play Store.